Jumat, 31 Desember 2010

Jerit sandal jepit




Di celah-celah sudut sempit terhimpit
Manusia seperti sandal jepit menjerit-jerit
Pohon-pohon pun tertawa
Tertawa melihat manusia

ia kembali bersujud

Jiwa terasing dalam dunia bising
Diinjak, remak, permak
Lalu kiamat
Ia tamat

Lalu, ia kembali bersujud

Di celah-celah sudut sempit terhimpit
Manusia seperti sandal jepit menjerit-jerit
Pohon-pohon pun tertawa
Tertawa melihat manusia

(Remy Silado)










Rabu, 22 Desember 2010

Pernik Satu Abad Muhammadiyah

foto-foto seputar Muktamar Muhammadiyah ke-46 yang bertepatan dengan 1 abad usia Muhammadiyah diJogja (Jogja, 4 Juli 2010)





(semua foto pada album ini diambil dengan kamera Ricoh RX 500 dan menggunakan film Lucky 100 bw)

Minggu, 19 Desember 2010

Jumat, 17 Desember 2010

mengejar lampu

jalan-jalan malam di alun-alun kidul Jogja..ada banyak cerita, biar foto-foto ini saja yang bercerita





Sabtu, 11 Desember 2010

esai ringan pak gembala



saya menyebutnya pak "damai" bapak penggembala kerbau ini saban harinya mulai pagi sampai petang menggembala kerbau dikawasan bekas kebun binatang Tinjomoyo Semarang (kebun binatang sekarang pindah ke daerah mangkang). beliau tinggal berdua saja dengan istri tercintanya, keempat anak-anaknya semuanya sudah berkeluarga dan tinggal jauh darinya, sebulan sekali anak2nya menjenguknya.

untuk mencukupi kebutuhan keluarganya dia sangat bergantung dari hasil penjualan ternaknya.dia memiliki sepasang kerbau beserta beberapa ekor kerbau yang masih kecil. menurutnya, biasanya satu tahun sekali dia menjual satu kerbau miliknya,karena dalam jangka satu tahun itu anakan dari indukannya sudah layak untuk dijual dan begitu seterusnya tiap tahunnya..

waktu saya bertanya tentang umur dia menjawab "jaman jepang njajah endonesia aku iki wis angon kebo nak, yo kiro-kiro umurku wektu kui 14 taun" (jaman penjajahan jepang di Indonesia saya sudah berumur kira-kira 14 tahun nak) karena pada jaman itu anak yang sudah bisa menggembalakan kerbau adalah anak yang sudah di sunat dan kira2 umur 14 gitu..


Jumat, 10 Desember 2010

Kenapa Fotografi ?


fotografi, dalam pengertian saya adalah dunia sepi, kenapa? karena disana kita tidak dituntut banyak kata dan wacana dimana satu frame cukup bisa mewakili dari kata ataupun wacana yang hendak kau bangun.

secara pribadi saya telah bertahun-tahun lamanya duduk dan diam dalam ruang kata yang serba hiruk pikuk dan yang jelas ternyata tidak semua simbol bahasa itu bisa mewakili apa yang aku lihat dan rasakan, terlalu mudah dipelintir barangkali.

bahasa foto ternyata lebih jujur, susah memutar balikkan fakta jika kau sudah berhadapan dengan foto, apalagi foto ANALOG!!